Komite Politik Rakyat Miskin - Partai Rakyat Demokratik
(KPRM-PRD)
email: pembebasan.kprm@gmail.com
website: www.kprm-prd.blogspot.com
(KPRM-PRD)
email: pembebasan.kprm@gmail.com
website: www.kprm-prd.blogspot.com
USUT SETUNTAS-TUNTASNYA PENCULIKAN-PENYIKSAAN CHALID
LAWAN SEGALA BENTUK TEROR DAN INTIMIDASI NEGARA TERHADAP PERLAWAN RAKYAT!
LAWAN SEGALA BENTUK TEROR DAN INTIMIDASI NEGARA TERHADAP PERLAWAN RAKYAT!
Chalid tidak menyerah! Ia tidak takluk ataupun surut selangkahpun. Pun terhadap kerasnya setruman, pukulan, dan ancaman dari pihak-pihak yang tidak menghendaki perjuangannya dan perjuangan rakyat berlanjut untuk melawan kejahatan negara dan pemerintah ini.
Pemerintah SBY-JK dan seluruh perangkat kekuasaan pasca reformasi, secara demokratik tidak berubah. Pemilu boleh langsung; partai boleh banyak; ABRI boleh ganti nama; TNI boleh tidak di parlemen; KOMNAS HAM boleh didirikan; pers boleh bicara 'sesuka hati--baca: sesuka para pemilik modal media'; TAPI esensi demokrasi yang sejati, dalam bentuk kebebasan berjuang-melawan-mengemukakan pendapat-berideologi, belum berhasil dimenangkan oleh rakyat.
Chalid, adalah kawan kami. Seorang aktivis dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi - Politik Rakyat Miskin (LMND-PRM), yang menjadi bagian dari para pejuang demokrasi kerakyatan di negeri ini; yang melawan penindasan terhadap orang-orang miskin; yang memberi penyadaran dan keberanian bagi orang miskin untuk melawan; untuk perubahan sejati di negeri ini.
Ia diculik dan disiksa, serupa dengan kejadian penculikan dan penyiksaan beberapa kawan kami lainnya, dahulu, di masa Orde Baru. Kini pola serupa masih terjadi. Karena militer masih merambah ranah-ranah sipil; masih terus mengintai perjuangan rakyat lewat berbagai tingkatan komanto teritorial; masih mendapat alokasi dana besar dalam APBN; masih mendapat pendidikan penyiksaan dari induk semang segala kejahatan HAM dunia: AS.
Chalid memang selamat. Tapi pesan intimidasi yang ia terima, semakin menjelaskan watak busuk demokrasi di negeri ini: GERAKAN PERLAWANAN HARUS DIHENTIKAN; KALAU TIDAK, KAMI AKAN BUNUH! Begitu takutnya negara dan pemerintahan boneka penjajah SBY-JK terhadap perlawanan rakyat menolak kenaikan harga BBM kali ini; begitu takutnya tentara terhadap gelombang perlawanan rakyat; begitu pengecut dan oportunisnya parpol-parpol reformis gadungan dan nasionalis gadungan di parlemen yang hanya menunggu madu dari radikalisasi perlawanan rakyat di jalan-jalan di seluruh Indonesia.
Untuk itulah, kami, KPRM-PRD:
1. Menyerukan kepada seluruh gerakan rakyat yang tidak terkooptasi, untuk menggalang seluas-luasnya solidaritas terhadap kasus-kasus teror, intimidasi, dan represi terhadap aksi-aksi rakyat dan mahasiswa. Mari kita teruskan, tingkatkan, dan satukan perlawanan ini
2. Menyerukan kepada KOMNAS HAM untuk memanggil Kementerian dan Instansi terkait (termasuk Polda Maluku Utara); membentuk tim khusus penyelidikan kasus penculikan, intimidasi, teror, dan represi terhadap semua kejadian yang menimpa para aktivis mahasiswa dan gerakan rakyat, khsusunya dalam momentum penolakan kenaikan BBM kali ini.
3. Menyerukan kepada berbagai Lembaga Bantuan Hukum, untuk melakukan advokasi yang lebih berani dan lebih mendasar, bersama-sama dengan gerakan rakyat mendesak Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan Keamanan dan Seluruh Komponen yang terkait (termasuk BIN) agar seluruh tindakan institusi kemiliteran di bawah sipil.
4. Bubarkan Komando Teritorial Tentara!
Lihat kronologi kejadian di:
http://kprm-prd.blogspot.com/2008/05/kronologi-1-penculikan-kawan-chalid.html
http://kprm-prd.blogspot.com/2008/05/kronologi-2-penculikan-kawan-chalid.html
Mohon solidaritas kawan-kawan semua dikirimkan ke nomor-nomor/email berikut ini:
0852-56996272 (Mendez - Lembaga Advokasi Hukum Rakyat)
0852-98488789 (Dedi - aktivis Persatuan Politik Rakyat Miskin/PPRM - Dosen Pertambangan UMMU)
0815-8126673 (Zely - aktivis Persatuan Politik Rakyat Miskin/PPRM)
email: pembebasan.kprm@gmail.com
Pemerintah SBY-JK dan seluruh perangkat kekuasaan pasca reformasi, secara demokratik tidak berubah. Pemilu boleh langsung; partai boleh banyak; ABRI boleh ganti nama; TNI boleh tidak di parlemen; KOMNAS HAM boleh didirikan; pers boleh bicara 'sesuka hati--baca: sesuka para pemilik modal media'; TAPI esensi demokrasi yang sejati, dalam bentuk kebebasan berjuang-melawan-mengemukakan pendapat-berideologi, belum berhasil dimenangkan oleh rakyat.
Chalid, adalah kawan kami. Seorang aktivis dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi - Politik Rakyat Miskin (LMND-PRM), yang menjadi bagian dari para pejuang demokrasi kerakyatan di negeri ini; yang melawan penindasan terhadap orang-orang miskin; yang memberi penyadaran dan keberanian bagi orang miskin untuk melawan; untuk perubahan sejati di negeri ini.
Ia diculik dan disiksa, serupa dengan kejadian penculikan dan penyiksaan beberapa kawan kami lainnya, dahulu, di masa Orde Baru. Kini pola serupa masih terjadi. Karena militer masih merambah ranah-ranah sipil; masih terus mengintai perjuangan rakyat lewat berbagai tingkatan komanto teritorial; masih mendapat alokasi dana besar dalam APBN; masih mendapat pendidikan penyiksaan dari induk semang segala kejahatan HAM dunia: AS.
Chalid memang selamat. Tapi pesan intimidasi yang ia terima, semakin menjelaskan watak busuk demokrasi di negeri ini: GERAKAN PERLAWANAN HARUS DIHENTIKAN; KALAU TIDAK, KAMI AKAN BUNUH! Begitu takutnya negara dan pemerintahan boneka penjajah SBY-JK terhadap perlawanan rakyat menolak kenaikan harga BBM kali ini; begitu takutnya tentara terhadap gelombang perlawanan rakyat; begitu pengecut dan oportunisnya parpol-parpol reformis gadungan dan nasionalis gadungan di parlemen yang hanya menunggu madu dari radikalisasi perlawanan rakyat di jalan-jalan di seluruh Indonesia.
Untuk itulah, kami, KPRM-PRD:
1. Menyerukan kepada seluruh gerakan rakyat yang tidak terkooptasi, untuk menggalang seluas-luasnya solidaritas terhadap kasus-kasus teror, intimidasi, dan represi terhadap aksi-aksi rakyat dan mahasiswa. Mari kita teruskan, tingkatkan, dan satukan perlawanan ini
2. Menyerukan kepada KOMNAS HAM untuk memanggil Kementerian dan Instansi terkait (termasuk Polda Maluku Utara); membentuk tim khusus penyelidikan kasus penculikan, intimidasi, teror, dan represi terhadap semua kejadian yang menimpa para aktivis mahasiswa dan gerakan rakyat, khsusunya dalam momentum penolakan kenaikan BBM kali ini.
3. Menyerukan kepada berbagai Lembaga Bantuan Hukum, untuk melakukan advokasi yang lebih berani dan lebih mendasar, bersama-sama dengan gerakan rakyat mendesak Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan Keamanan dan Seluruh Komponen yang terkait (termasuk BIN) agar seluruh tindakan institusi kemiliteran di bawah sipil.
4. Bubarkan Komando Teritorial Tentara!
LANJUTKAN PERJUANGAN; KUATKAN PENYATUAN MOBILISASI RAKYAT!
Lawan Sisa Orba dan Tentara;
Tinggalkan Reformis Gadungan dan Nasionalis Gadungan!
Bentuk Pemerintahan Rakyat Miskin
Jakarta, 28 Mei 2008
Zely Ariane
Juru Bicara
Catatan:Lawan Sisa Orba dan Tentara;
Tinggalkan Reformis Gadungan dan Nasionalis Gadungan!
Bentuk Pemerintahan Rakyat Miskin
Jakarta, 28 Mei 2008
Zely Ariane
Juru Bicara
Lihat kronologi kejadian di:
http://kprm-prd.blogspot.com/2008/05/kronologi-1-penculikan-kawan-chalid.html
http://kprm-prd.blogspot.com/2008/05/kronologi-2-penculikan-kawan-chalid.html
Mohon solidaritas kawan-kawan semua dikirimkan ke nomor-nomor/email berikut ini:
0852-56996272 (Mendez - Lembaga Advokasi Hukum Rakyat)
0852-98488789 (Dedi - aktivis Persatuan Politik Rakyat Miskin/PPRM - Dosen Pertambangan UMMU)
0815-8126673 (Zely - aktivis Persatuan Politik Rakyat Miskin/PPRM)
email: pembebasan.kprm@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar