28 Mei 2008

Mahasiswa Diculik, Disiksa!

27 Mei 2008
Mahasiswa Diculik, Disiksa!

KASUS penyerbuan polisi ke kampus Universitas Nasional (Unas) Jakarta Selatan belum tuntas, namun sudah terjadi penculikan mahasiswa. Chalid, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian, Universitas Khairun Ternate, diculik dan digebuki serta diancam agar tidak melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM.

Chalid diculik diculik Ahad (25/5) sekitar pukul 16.00 WIT dan dilepaskan sekira pukul 19.30 WIB. Korban, Senin (26/5) dirawat di RSU RS Hasan Boesoeri. Chalid diculik saat berjalan kaki untuk berangkat ke kampus di Jalan Bandara Babullah, Kota Ternate.

Pelaku berpura-pura meminta tolong Chalid untuk membantu angkat barang. Begitu angkat barang ada yang pukul sampai pingsan,” kata rekan korban sesama aktivis Front Pembebasan Nasional (FPN), Dedi, Senin (26/5) dini hari. Lebih lanjut, Chalid tidak sadarkan diri. Dia baru sadar saat berada di sebuah ruangan yang sama sekali tidak dikenal. “Setelah itu disikat habis. Sekitar jam 7.30 WIT diizinkan keluar,” katanya.

Chalid dapat pergi dari rumah tempat penyekapannya dengan cara menyusuri daerah yang masih asing. Di tengah jalan, warga menemukannya. “Dia cari jalan sendiri. Lalu ditemukan orang kampung dan diantarkan ke rumah sakit. Saat di jalan ketemu temen-temen aktivis yang memang lagi nyari,” tutur Dedi.

Menurut Dedi, saat diculik, Chalid sempat diancam tentang aktivitas FPN. “Ancamannya supaya tidak ada aksi-aksi menolak kenaikan BBM lagi. Kalau ada aksi lagi, penculiknya bilang agar korban dan teman-temannya hati-hati,” kata Dedi

Dedi menambahkan, dari hasil pemeriksaan rontgen, Chalid tidak mengalami cidera serius di bagian tubuhnya. “Hanya ada memar di tubuh dan wajah,” terangnya. Sekitar pukul 13.45 Wita kemarin, Chalid diperbolehkan pihak RS Hasan Boesoeri untuk dirawat oleh keluarga di rumahnya di Akehuda, Ternate.

Sebelumnya, Chalid mendapatkan perawatan di UGD rumah sakit tersebut dan dipindahkan ke ruang instalasi bedah sekira tiga jam. Menurut hasil pemeriksaan, Chalid hanya mengalami luka memar di bagian tubuh dan wajahnya.

Pihak Polres Ternate sudah melakukan visum terhadap Chalid. “Polisi tadi sudah mengambil data visum,” kata Dedi. Dia menambahkan, pihak keluarga dan rekan-rekan korban berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus penculikan dan penganiayaan secara fisik itu. “Kita tunggu prosesnya. Polisi saja yang menyidik.”

Atas kasus ini, Komnas HAM meminta kepolisian mengusut kasus penculikan terhadap Chalid. “Kalau polisi tidak melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, kita mempertanyakan kenapa,” ujar Wakil Ketua Komnas HAM Hesti Armiwulan di Jakarta, kemarin. Hesti menambahkan, pihak kepolisian harus mengusut secara tuntas motif penculikan dan penganiayaan terhadap mahasiswa tersebut.

Namun, Menko Polhukam Widodo AS menyangkal berita penculikan terhadap aktivis FPN bernama Chalid di Ternate, Ahad (25/5) lalu. “Tidak ada isu mahasiswa yang hilang karena ditangkap polisi,” tegas Widodo usai rapat terbatas Menko Polhukam di kantornya, Senin (26/5).

Tidak ada komentar:

TERBITAN KPRM-PRD