20 Mei 2008

Aksi Mogok Makan: 2 Tumbang; 2 Bertahan, tapi Mengkhawatirkan



suarasurabaya.net
Dua dari empat orang peserta aksi mogok makan dalam rangka menolak rencana kenaikan harga BBM, Senin (19/05) akhirnya tumbang. Sementara dua orang sisanya masih bertahan, namun dalam kondisi kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Karena saat ini kondisi fisiknya sudah menurun drastis. Keduanya bisa saja langsung mengalami drop. Dan dalam kondisi seperti sekarang ini, perlu dilakukan pengawasan secara khusus.
Mengkhawatirkan," terang dr. RONI FAHRUDI dokter jaga tim medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) cabang Surabaya. Lebih jauh, dr. RONI menambahkan, kondisi tubuh masing-masing peserta aksi mogok makan yang sudah menggelar aksinya sejak sekitar 5 hari yang lalu itu, nampaknya memang tidak mengalami kekurangan apapun. Tetapi fungsi kerja jantung dan otak bisa saja terganggu. "Yang mengkhawatirkan kalau sewaktu-waktu, tiba-tiba mereka muntah-muntah dan tubuhnya tidak kuat mengeluarkan muntahan itu, yang berakibat masuk kembali kedalam tubuh. Kalau masuk ke jantung bisa berbahaya sekali," tambah dr. RONI pada suarasurabaya.net.
Sejak Kamis (15/05) sekitar pukul 3 sore, tiga orang aktivis mahasiswa, dari Front Pembebasan Nasional (FPN) masing-masing: GALIH PRIBADI dari IAIN Sunan Ampel, ANTON dari Unesa, dan HERI SISWANTO dari Untag, menyusul kemudian SOLLI IRWANTO dari Unesa, menggelar aksi mogok makan dibawah patung Gubernur Suryo. Setelah sekitar 5 hari aksi mogok makan dalam rangka perlawanan terhadap rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah, Senin (19/05) mulai membawa korban.
HERI SISWANTO mahasiswa asal Untag Surabaya langsung dilarikan kerumah sakit lantaran mengalami pendarahan lambung. "Kalau ANTON sudah tumbang sekitar 4 hari setelah mogok makan. Keduanya langsung kita evakuasi. Sekarang yang masih bertahan GALIH dan SOLLI. Tapi kata dokter tadi kondisinya juga mengkhawatirkan. Kawan-kawan bertekat terus melakukan perlawanan," ujar SISWANTO satu diantara aktivis elemen FPN Surabaya, Senin (19/05).(tok)

Tidak ada komentar:

TERBITAN KPRM-PRD