18 Mei 2008

[MOBILISASI] UPDATES Menuju 21 Mei 2008

SP-PLN dan SP PJB bergabung dengan FPN

Serikat Pekerja Pembangkit Listrik Negara (SP PLN), dalam pertemuan hari Sabtu, 17 Mei 2008, menyatakan bergabung dalam aksi FPN pada tanggal 21 Mei mendatang. Mobilisasi SP-PLN sendiri direncanakan sekitar 1000 anggota.

Dalam pertemuannya dengan FPN Sabtu siang, bertepatan dengan rakbar akbar Sabtu-an FPN jelang 21 Mei, Ketua Umum SP PLN Daryoko, dan Sekjend SP PLN Iman Kukuh, menyatakan bahwa kenaikan harga BBM bukan saja merugikan PLN (terutama karena kenaikan harga sparepart untuk bahan bakar solar; dan PLN sudah sejak lama membeli dari PERTAMINA seharga Rp 9.000), namun juga merugikan rakyat.

Mereka juga menyatakan, bahwa solusi defisit anggaran, tidak bisa di lakukan dengan menaikan harga BBM, melainkan dengan cara menunda pembayaran hutang luar negeri, termasuk harus ada keberanian untuk menasionalisasi industri migas.

Daryoko memberikan contoh, bagaimana negara-negara di Amerika Latin berani melakukan dua hal tersebut, dan sejauh ini bisa mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi berkaitan dengan nasionalisasi dan penghapusan hutang luar negeri.

Selain SP PLN, SP Pembangkit Jawa Bali (SP PJB), juga bergabung. Ini capaian yang sangat baik, setelah beberapa hari sebelumnya, diselenggarakan konsolidasi nasional SP PLN yang menghadirkan FPN untuk berbicara. Tujuan menghadirkan FPN dalam forum tersebut adalah untuk mendengar pandangan-pandangan FPN terkait respon BBM, termasuk
agenda-agenda terdekatnya. (yy)


Mobilisasi di Jakarta

Perkembangan berikutnya terkait mobilisasi di Jakarta. Estimasi massa FPN untuk aksi 21 Mei, kurang lebih 6000 orang.
Lebih dari setengahnya adalah gabungan mobilisasi dari Aliansi Buruh Menggugat (ABM).

Sesuai rencana semula, aksi tetap ditujukan untuk mengepung istana dari tiga titik--yang tidak akan disebutkan disini untuk alasan kehati-hatian dalam mengantisipasi blokade aparat (ed).

Perkembangan Daerah

Penambahan konsolidasi FPN di daerah meliputi:
1. Sulawesi Tengah, tepatnya di Luwuk, FPN sudah terbangun. Sementara di Palu, LMND PRM Palu akan menggelar aksi prakondisi tanggal 19 Mei, serta aksi tanggal 21 Mei bersama dengan berbagai organisasi lain (belum ada nama konsolidasinya).(mw)

2. Di Kalimantan Timur, pada tanggal 19 Mei mendatang, akan menggelar aksi 1000 orang, tergabung dalam GERAKAN RAKYAT TOLAK KENAIKKAN HARGA BBM Kalimantan Timur, terdiri dari: KPRM, PRP, Walhi, Faksi, BEM Se-Unmul, BEM Polnes, Rumah Bambu, Pokja 30, FNPBI-PRM, LMND-PRM, JNPM, PMII, SP-OSKM Sumalindo, SP-SBMI, ABM, ARM, SBSI-SKM, KSBI, Jari, JATAM, JEFF, SHI, KAMMI, HMI, C-Force, HMB-R, Untag, BEM STAIN, Pelajar SMK 09, KM Hukum, FPWM, SRMK.

Aksi tersebut juga akan melancarkan tuntutan kepada Kepolisian agar segera mengusut tuntas tindakan intimidasi dan teror terhadap aktivis KPRM Balikpapan pada dinihari 17 Mei 2008, dengan singgah di halaman kantor Poltabes Samarinda, untuk menyampaikan solidaritas dan kecaman kami terhadap tindakan intimidasi/teror yang disinyalir dilakukan oleh militer/Polisi--Intel. Seruan yang akan mereka kampanyekan adalah agar segenap kekuatan rakyat yang terlibat dalam gejolak perlawanan terhadap kenaikan harga BBM, agar bersatu dan menolak Sisa-Sisa Orba; GOLKAR, Reformis Gadungan; PDI-P, PKS, PAN, PKB, dsb (Parpol-Parpol yang ada di Parlemen), serta yang baru saja menunjukkan watak aslinya di Balikpapan, sebagai salah satu biang kerok penghambat demokrasi, yaitu; MILITER.(wd)

Tidak ada komentar:

TERBITAN KPRM-PRD