26 Mei 2008

[Mobilisasi] 24/5: Aksi Front Pembebasan Nasional (FPN) Berlanjut

24/5 Massa FPN di Jl. Salemba Raya

24/5 Massa FPN bersiap berangkat keliling kampung

Jakarta. Sesaat setelah pengumuman kenaikan harga BBM, 23/5 sekitar pukul 21:00 oleh pemerintah, segera respon berbagai elemen gerakan dalam bentuk aksi-aksi di disekitar Salemba dan Istana (oleh Front Pejuangan Rakyat-FPR), di Cawang oleh mahasiswa UKI, dan disekitar kampus UNAS Jakarta. Sebagian besar aksi direpresi oleh aparat keamanan dalam bentuk penyerangan (seperti yang terjadi di kampus UNAS) dan penangkapan (yang dilakukan terhadap para aktivis FPR).

Melanjutkan perlawanan terhadap kenaikan BBM sekaligus bersolidaritas terhadap kawan-kawan yang mengalami represifitas, sekitar 200 massa FPN kembali melakukan aksi pada tanggal 24/5, dimulai pukul 11:00 WIB di Jl. Salemba Raya. Aksi dilakukan dalam bentuk rally untuk mempropagandakan landasan mengapa rakyat harus tetap menolak kenaikan BBM dan membangun posko-posko perlawanan rakyat. Aksi penolakan kenaikan BBM ini juga dilakukan dengan membunyi-bunyikan berbagai benda yang dapat bersuara keras, sebagai simbol penolakan rakyat.

Sekitar pukul 13:00, massa mulai bergerak ke jalur-jalur perkampungan disekitar Salemba-Matraman, Jakarta Pusat: Paseban-Salemba Tengah-Salemba Bluntas-Matraman, STMIK Jayakarta-Matraman dalam-dan Borobudur, hingga berakhir di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Disepanjang perjalanan massa membagi-bagikan 60 rim selebaran penjelasan dan nomor-nomor kontak FPN.

Antusiasme massa sekitar Paseban-Salemba Bluntas sangat luar biasa. Banyak warga, khususnya kaum Ibu yang keluar dari gang-gang seputar jalur, dan berdiri menyaksikan aksi dan membaca selebaran.Sebagian ikut membunyi-bunyikan tiang listrik pertanda penolakan. Sekitar 10 warga, 3 diantaranya ibu-ibu, bergabung dalam barisan dan ikut rally hingga aksi berakhir. Salah seorang diantaranya mengatakan bahwa, ia lebih memilih menolak kenaikan BBM daripada menerima BLT yang tidak seberapa. Seorang Ibu lainnya memberikan sumbangan jambu air kepada seorang massa aksi yang membagikan selebaran padanya.

Di setiap titik-titik kumpulan massa, barisan FPN berhenti sekitar 20-30 menit, untuk menyampaikan pidato. Tepat di depan STMIK Jayakarta, perwakilan Senat STMIK keluar dari kampus dan menyampaikan pidato solidaritasnya, termasuk bersedia membangun posko perlawanan di kampusnya.

Aksi berakhir sekitar pukul 17:30 di depan LBH Jakarta. Perwakilan berbagai organisasi FPN melakukan evaluasi aksi dan menentukan langkah-langkah ke depan. Terkait represifitas dan penganiayaan aparat terhadap massa aksi penolakan BBM, baik dari jaringan FPN sendiri maupun organisasi lain, FPN sudah melakukan konferensi pers dan membentuk tim advokasi nasional. Sementara advokasi berjalan, aksi-aksi penolakan akan tetap diorganisasikan.***

Tidak ada komentar:

TERBITAN KPRM-PRD