05 Juni 2008

Kronologi Aksi Komite Rakyat Bersatu (KRB) tanggal 1 Juni 2008, Yogyakarta


Kronologi Resmi

Aksi Komite Rakyat Bersatu (KRB) tanggal 1 Juni 2008, Yogyakarta

11.55 – 12.14 : coordinator lapangan (kawan Yayak dari PPRM) bersama wakorlap (kawan Sudung dari KAM UAJY) mulai mengkoordinasikan massa aksi untuk segera mengarah ke Tugu, memulai aksi bersama. Setelah massa aksi sudah berkumpul di Tugu Yogyakarta Korlap segera mengkoordinasikan massa aksi untuk membuat barisan. Barisan paling depan adalah barisan bapor, kemudian disusul dengan barisan pembawa bendera, lalu barisan pimpinan organisasi, kemudian barisan pembawa spanduk, tuntutan serta massa aksi yang lain. Setelah melakukan pengaturan barisan massa aksi dipandu oleh korlap dan wakorlap mulai meneriakkan yel – yel serta lagu – lagu perjuangan aksi.

12.14 – 13.05 : massa aksi mulai berjalan sesuai dengan barisan yang sudah ditentukan sebelumnya. Perjalanan dimulai dari Tugu melewati jalan Mangkubumi. Setelah melewati rel kereta api, pukul 12.33 kawan – kawan SPI bergabung dengan aksi Komite Rakyat Bersatu tepat di depan Hotel In Garuda. Kawan – kawan SPI ditempatkan sebagai bapor dalam aksi tersebut. Dengan suasana yang sangat macet, karena jalur ke jalan pasar kembang ditutup dan dialihkan semua melewati jalan malioboro, aksi kembali dilanjutkan. Perjalanan aksi dimulai kembali dari depan hotel In Garuda menuju Gedung Agung. Dalam perjalanannya, massa aksi yang memenuhi jalan malioboro meneriakkan yel – yel perjuangan dengan dipandu oleh korlap dan wakorlap dibantu oleh kawan – kawan dinamisator lapangan yaitu kawan Niken (JNPM) dan kawan dari SMI. Saat sampai di depan pasar Beringharjo massa aksi berhenti sebentar, menunggu proses negosiasi yang dilakukan oleh kawan Dian Novita sebagai negosiator KRB. Proses negosiasi dilakukan terkait adanya pertunjukan music (pertunjukan ini berskala kecil hanya satu tenda dan orgen tunggal) yang diadakan tepat di sisi sebelah kiri Gedung Agung (di tikungan jalan menuju poltabes). Catatan : panggung music ini di mulai hanya pada saat aksi KRB. Pertunjukan music tidak diadakan ketika massa aksi dari HTI dan PKS melewati jalan tersebut, aksi mereka berlangsung sebelum aksi KRB.

13.05 – 13.14 : dari pasar Beringharjo massa aksi berjalan sampai di depan PPSM dan masih nunggu proses negosiasi terkait adanya pertunjukan music. Berdasar laporan dari kawan negosiator, telah terjadi negosiasi antara KRB dengan pelaksana (event organizer) pertunjukan music tersebut dan telah disepakati untuk menghentikan pertunjukan selama massa aksi melewati jalan. Akan tetapi, pada prakteknya pertunjukan music tetap berjalan ketika massa aksi melewati jalan sehingga kericuhan pun sempat terjadi antara massa aksi yang berada di sisi sebelah kanan dengan para tukang becak serta penyanyi yang berada dalam pertunjukan music tersebut. Setelah melakukan negosiasi dengan kepolisian pun didapat keterangan bahwa pertunjukan music tersebut tidak dapat dihentikan karena pertunjukan ini juga diselenggarakan oleh serikat paguyuban tukang becak yang harus dihargai pula aspirasinya. (Catatan: diperoleh keterangan dari kawan PersMa Jogja pada rapat evaluasi aksi KRB, bahwa pada saat kawan PersMa Jogja mengambil foto – foto pertunjukan music, diketahui para pemain orgen dan para tukang becak yang berjoget adalah orang – orang palsu. Hal ini karena setelah massa aksi KRB melewati pertunjukan music tersebut, para pemain dan tukang becak berubah kostum menjadi polisi).

13.14 – 14.09 : setelah melewati pertunjukan music, massa aksi pun berhasil sampai ke depan gedung agung dengan kondisi barisan yang masih terjaga rapi, bapor di lapisan luar massa aksi. Pada saat tiba di depang gedung agung, massa aksi berhasil memenuhi jalan. Yel – yel dan lagu – lagu perjuangan masih tetap dinyanyikan dengan semangat oleh massa aksi dipimpin oleh korlap dan wakorlap serta dinlap di samping dan belakang barisan massa. Orasi – orasi politik pun segera dilakukan. Orasi pertama dilakukan oleh kawan dari SMI (pukul 13.18). Kemudian dilanjutkan dengan orasi dari kawan Resista (pukul 13.23). Setelah itu dilanjutkan orasi dari kawan PPRM dan JNPM. Aksi bakar ban yang rencananya akan dilakukan setibanya di gedung agung mengalami keterlambatan karena terdapat kekurangan dalam perlengkapan, bensin yang belum tersedia. Di sisi lain konsentrasi massa mulai terpecah dengan keramaian yang ada di sisi kanan dan belakang massa aksi. Hal ini dikarenakan jalan menuju gedung agung tidak ditutup sehingga para pengguna jalan yang memakai sepeda motor berjalan melewati sisi kanan dan belakang massa aksi, serta para pengemudi mobil maupun angkotan umum yang tidak bisa melewati jalan pun mulai marah. Jalan di depan massa aksi terpaksa dibuka ketika ada seorang supi bus yang mengatakan kalau ada mobil jenazah yang akan melewati jalan. Akhirnya jalan pun dibuka dan beberapa kendaraan melewati sisi depan massa aksi. Akan tetapi, jalan tidak dapat ditutup kembali walapun mobil jenazah sudah melewati jalan. Hal ini pun hampir menimbulkan bentrok antara para pengguna jalan dengan massa aksi. Korlap dan wakorlap pun segera mengkondisikan massa aksi agar tidak terlibat bentrok dengan pengguna jalan. Akhirnya jalan di depan massa aksi tidak berhasil ditutup kembali dan semakin mengaburkan konsentrasi massa.

14.09 – 14.43 : aksi dengan kondisi seperti di atas, tetap dilanjutkan dengan orasi politik yang dilakukan oleh kawan Satria Pancasila (petani Imogiri Bantul) pada pukul 14.13 kemudian dilanjutkan oleh kawan – kawan dari SPI yang juga melantukan lagu – lagu perjuangan. Berdasarkan proses negosiasi yang dilakukan oleh kawan negosiator melalui telephone dengan Kapoltabes DIY, didapat keterangan bahwa pihak kepolisian tetap tidak bisa menutup jalan yang melewati gedung agung dikarenakan hari tersebut adalah hari Minggu, sedangkan jalan yang menuju poltabes tidak bisa digunakan sebagai jalan pengalih kendaraan karena akan menyebabkan kemacetan di sisi jalan yang lain. Sehingga praktek yang dijalankan oleh polisi lalu lintas adalah tetap mengarahkan para pengguna jalan untuk melewati jalan di depan gedung agung dan keterangan yang didapat di lapangan polisi juga memprovokasi pengguna jalan untuk menyalakan lampu, membunyikan klakson dan berjalan mendekati arah massa aksi ketika melewati jalan di depan gedung agung. Kondisi yang semakin ricuh tersebut menyebabkan para pimpinan organisasi bersama perangkat aksi yang lain mengambil kesepakatan untuk mengakhiri aksi di perempatan kantor pos, sehingga tidak sampai pada kesepakatan awal yaitu sampai jam 7 malam. Sosialisasi kesepakatan ini segera disampaikan kepada massa aksi pada pukul 14.40. Sehingga sesuai arahan dari korlap massa aksi segera menuju perempatan kantor pos.

14.47 – 15.07 : sesampainya di kantor pos, massa aksi segera membuat lingkaran. Acara dilanjutkan dengan orasi politik serta sosialisasi hasil negosiasi dengan pihak kepolisian yang dilakukan oleh kawan Iron sebagai Koordinator Umum Aksi 1 Juni KRB. Setelah orasi politik tersebut dilanjutkan dengan pembacaan statement yang disusl dengan nyanyian lagu darah juang yang dinyanyikan bersama oleh seluruh massa aksi. Setelah itu, massa aksi dipimpin oleh Korlap berjalan menuju shopping dan membubarkan diri di sana.

Yogyakarta, 4 Juni 2008


Petugas Acara

Mutiara Ika P

Mengetahui,

Koordinator Umum

Iron

Tidak ada komentar:

TERBITAN KPRM-PRD