21 Januari 2008

[Mobilisasi] PRD-Papernas dan SP-KGB Nyaris Bentrok di Surabaya

Surabaya (ANTARA News) - Ratusan massa Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan Partai Persatuan Nasional (Papernas) nyaris bentrok dengan Syarikat Penanggulangan Komunis Gaya Baru (SP-KGB), dalam aksi di Jl Gubernur Suryo, Surabaya, Senin.

Kedua elemen yang sama-sama memperingati Hari HAM itu, sempat berhadap-hadapan dalam jarak 20 meter. Namun keduanya dihadang polisi bersenjata lengkap, sehingga massa PRD-Papernas terhenti di depan hotel Simpang dan massa SP-KGB terhenti di depan gedung negara Grahadi.

Massa PRD, Papernas, LMND, FNPBI, dan SPM yang tergabung dalam Komite Politik Rakyat Miskin (KPRM) itu, terlihat lebih banyak jumlahnya hingga 200 orang lebih, karena elemen buruh Aliansi Buruh Menggugat Jawa Timur (ABMJT) yang semula berunjuk rasa di Polwiltabes Surabaya dan Kantor Gubernur Jatim Jl Pahlawan juga turut bergabung.

Sementara itu, massa SP-KGB yang terdiri atas Front Anti Komunis (FAK) Surabaya, Forum Umat Islam (FUI) Lamongan, CICS Surabaya, GERTAK (Gerakan Tauhit Anti Komunis), dan Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) Sepanjang-Sidoarjo hanya berkisar 30 orang, karena sebagian massa SP-KGB sudah pulang.

Namun, massa SP-KGB yang mengadakan aksi sejak pukul 09.00 WIB di seputar Patung Gubernur Suryo itu, sempat "salah sasaran" dengan melempari sekelompok massa yang berpakaian warna merah dan disangka bendera PRD, namun ternyata mereka adalah aktifis ODHA (Orang Dengan HIV AIDS).

Massa PRD-Papernas Jatim mengawali aksi dengan berkumpul di Jl Kombes M Duriyat, Surabaya sekitar pukul 10.00 WIB, kemudian mereka melakukan longmarch ke gedung negara Grahadi, Surabaya yang berjarak sekitar dua kilometer.

Namun, massa PRD-Papernas Jatim "dihadang" Kasat Samapta Polresta Surabaya Selatan, Iptu M Rasyad di Jl Basuki Rahmat (depan Polsekta Tegalsari) dengan meminta mereka untuk tidak melanjutkan aksi ke depan gedung negara Grahadi Surabaya, karena situasi yang belum kondusif.

Massa PRD-Papernas Jatim yang berasal dari Surabaya, Gresik, Mojokerto, Ngawi, dan Sidoarjo akhirnya "tertahan" di depan restoran cepat saji di Jl Basuki Rahmat selama satu jam lebih, kemudian bergerak lagi dan berhenti lagi di tikungan Jl Basuki Rahmat-Jl Gubernur Suryo untuk menunggu ABMJT.

Selama massa PRD-Papernas Jatim "beristirahat" itulah, polisi melakukan negosiasi dengan pimpinan SP-KGB. Namun proses negosiasi itu tampak gagal, sehingga massa PRD-Papernas dan massa SP-KGB nyaris bertemu.

Bahkan, 6-7 massa SP-KGB sempat lolos dari barikade aparat kepolisian untuk "mendekati" massa PRD-Papernas. Namun sejumlah aparat intelijen memergoki mereka dan meringkus mereka untuk tidak terus bergerak maju.

"PRD itu partai yang dilarang pemerintah, tapi polisi kok nggak berani membubarkan. Karena itu, kami akan bubarkan sendiri, karena memberantas komunis itu perintah agama," kata aktivis SP-KGB, Imanan.

Menurut dia, Papernas merupakan "personifikasi" PKI, karena, simbol, idiom, jargon, dan bahkan AD/ART Papernas merupakan fotocopy dari PKI yang sudah dilarang pemerintah. Karena itu, Papernas adalah Komunis Gaya Baru.

Secara terpisah, Humas KPRM Yusuf DH, FAK memang selalu menghalangi aktivitas Papernas sejak dari peluncuran Papernas di Jakarta, Kongres Papernas di Jogjakarta, dan Konferda Papernas Jatim di Batu.

"Papernas sebenarnya sudah didaftarkan, tapi sampai sekarang tidak ada sikap tegas dari pemerintah. Karena itu, kami menganggap pemerintah melanggar HAM, sebab mereka tak pernah menyelesaikan masalah Papernas," katanya menegaskan.

Namun, aksi kedua massa yang berseberangan itu akhirnya tak bertemu, karena keduanya sama-sama diancam polisi untuk dibubarkan, sebab kedua elemen massa itu melampaui batas waktu yang disepakati bersama. (*)

Tidak ada komentar:

TERBITAN KPRM-PRD