Artikel yang relevan [1] dan [2]:
Minggu, 18-05-2008 | 16:16:43
BALIKPAPAN, TRIBUN - Komite Politik Rakyat Miskin (KPRM) Balikpapan yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat yakni Liga Mahasiswa Nasional Demokratik (LMND), Politik Rakyat Miskin (PRM), Serikat Pengamen Indonesia (SPI) dan KPRM Partai Rakyat Demokratik (PRD) memprotes aksi intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian terkait aksi long march mereka menolak kenaikan harga BBM di daerah Gunung Pasir pada 14 Mei lalu.
Sarwono Puguh, juru bicara KPRM mengatakan, tiga diantara anggota SPI diciduk oleh pihak kepolisian di SMK 3 Balikpapan. Sebelumnya pencidukan, tiga orang ini dihubungi rekannya untuk bertemu dengan di kawasan sekolah tersebut. Namun sebelum sempat bertemu, ketiganya diciduk kepolisian sekitar pukul 16.00.
Mereka mengaku diinterogasi hingga pukul 19.00 dengan tuduhan memalak di daerah tersebut. Setelah interogasi itu, mereka lalu ditanyai tentang aksi mereka menentang kenaikan harga BBM. Pukul 22.30, setelah penangkapan, ketiganya kembali berkonsolidasi dengan kawan-kawannya dengan menggelar rapat di Puskib.
Namun tiba-tiba sekelompok orang terdiri dari sekitar 20-an orang datang dan membubarkan rapat tersebut. Sarwono Puguh mengungkapkan, mereka telah mengadukan masalah tersebut ke Front Pembebasan Nasional dan melaporkan ke Kontras serta LBH. Mereka juga telah melaporkannya ke Polres Balikpapan dan telah membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Ditambahkan, pada 21 Mei mendatang, KPRM berencana melakukan aksi besar-besaran menolak rencana kenaikan harga BBM.
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Nurliah
Berita asli
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar