01/06/2008 08:24 wib - Nasional Aktual
Demo Tolak Harga BBM Masih Terus Berlanjut
Jakarta, CyberNews. Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus berlanjut. Setidaknya ada tiga aksi unjuk rasa terkait BBM yang akan di gelar di Jakarta pada Minggu (1/6) ini.
Pada pukul 11.00 WIB, sebanyak 500 orang dari Front Perjuangan Rakyat (FPR) akan berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia dan depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Selain menuntut pembatalan kenaikan harga BBM, mereka juga menuntut pemerintah menurunkan harga kebutuhan pokok, menaikkan upah buruh dan tani, dan menyediakan lapangan kerja.
Masih di kawasan yang sama, Front Pembebasan Nasional (FPN) juga turut berdemo. Aksi yang diperkirakan diikuti sekitar 1.000 orang ini dimulai pukul 12.00 WIB, kantor World Bank dan depan Istana Merdeka. Mereka juga menuntut nasionalisasi tambang di bawah kontrol rakyat dan menolak intervensi Bank Dunia. Agenda utama mereka tetap menolak kenaikan harga BBM.
Aksi di kawasan Istana masih terus berlanjut. Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia pada pukul 13.00 WIB akan berunjuk rasa di depan Istana Merdeka. Mereka juga menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM.
Pada waktu yang bersamaan, berlangsung apel akbar dan pawai oleh Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Aksi dilakukan di dua lokasi yakni di belakang Stasiun Gambir dan Bundaran Hotel Indonesia. Kegiatan ini diperkirakan diikuti 3.000 orang. Kegiatan ini digelar untuk menentang adanya kelompok yang melakukan pemaksaan dan kekerasan untuk menghalangi keyakinan kelompok lain. Dalam kegiatan ini rencananya beberapa tokoh masyarakat akan hadir sebagai orator.
(Tempo /CN09)
sumber : http://www.suaramerdeka.com/beta1/index.php?fuseaction=news.detailNews&id_news=6909
Metrotvnews.com, Jakarta: Sekitar 200 buruh berdemo di depan Kantor Bank Dunia Jakarta, Ahad (1/6). Massa yang tergabung dalam Front Pembebasan Nasional ini memulai unjuk rasa di Hotel Indonesia. Dari Bundaran Hotel Indonesia mereka kemudian konvoi menuju Kantor Bank Dunia Indonesia di Bursa Efek Indonesia.
Aksi ini dilakukan sebagai pernyataan sikap protes mereka terhadap organisasi keuangan dunia ini. Pengunjuk rasa menilai Bank Dunia terlalu banyak intervensi terhadap kebijakan pemerintah yang pada akhirnya menjerat masyarakat Indonesia. Selain itu mereka juga menyatakan sikap menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Menurut para pengunjuk rasa, langkah tersebut tak perlu diambil oleh pemerintah.
Mereka menyatakan, pemerintah seharusnya menyikapi kenaikan harga minyak dunia dengan kebijaan lain yang lebih proporsional, yakni memotong gaji dan tunjangan elit politik hingga 50 persen, mengambilalih atau menasionalisasi industri migas Indonesia dan menghapus hutang luar negeri.(DOR)
Massa Front Pembebasan Nasional Ajak Rakyat untuk Melawan
Minggu, 01 Juni 2008, 14:53:17 WIB
Laporan: Sugihono
Jakarta, myRMnews. Sedikitnya 500 orang yang tergabung dalam Front Pembebasan Nasional yang di antaranya terdiri atas Aliansi Buruh Menggugat, Serikat Pekerja PLN dan Serikat Pekerja Angkasa Pura sudah mendekati Istana Merdeka, Minggu (1/6).
Mereka akan bergabung dengan ribuan orang Hizbut Tahrir Indonesia dan massa buruh lainnya yang sudah lebih dulu datang ke depan Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara.
Massa Front Pembebasan Nasional beriring-iringan menggunakan 10 bus Metromini, sepeda motor dan truk. Dalam aksi kali ini Front Pembebasan Nasional mengeluarkan lima seruan kepada masyarakat Indonesia.
Pertama, para sopir angkot, taksi, bajaj, truk,trailer dan lain-lain harus menolak kenaikan harga BBM. Lebih baik BBM tidak dinaikkan ketimbang tarif angkutan ikut naik.
Kedua, tukang ojek dan pengendara sepeda motor lainnya jelas adalah bagian dari rakyat yang pasti merasakan imbas kenaikan harga BBM. Maka mereka wajib untuk bergabung dalam Front Pembebasan Nasional untuk menolak kenaikan harga BBM.
Ketiga, rakyat di kampung-kampung diserukan untuk berdemontrasi dan mimbar bebas bagi kelompok-kelompok yang menolak kenaikan harga BBM dan membuat posko-posko penolakan kenaikan harga itu.
Empat, semua buruh juga diserukan untuk melakukan aksi dan mimbar bebas di kawasan-kawasan industri dan membentuk posko penolakan kenaikan harga BBM.
Kelima, kepada seluruh rakyat Indonesia diserukan untuk bergabung mendirikan posko-posko perlawanan menolak kenaikan harga BBM. yat
sumber : http://www.myrmnews.com/situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_website&id=58397
Warga Kembali Demo Tolak Kenaikan BBM
1 Juni 2008 - 15:58 WIB
Kurniawan Tri Yunanto
VHRmedia.com, Jakarta - Sembilan hari setelah kenaikan harga bahan bakar minyak hingga 28,7%, masyarakat kembali menolak keputusan pemerintah itu. Ratusan orang dari Front Pembebasan Nasional dan Front Perjuangan Rakyat berunjuk rasa di Bundaran HU, Jakarta, Minggu (1/6). Mereka menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM yang langsung terasa dampak negatifnya.
Pengunjuk rasa menyatakan kenaikan harga BBM pada 23 Mei lalu terbukti semakin menyengsarakan rakyat. Harga-harga kebutuhan pokok segera melambung. Tarif angkutan pun naik minimal 20%. Sebentar lagi diikuti kenaikan tarif listrik. Bantuan langsung tunai Rp 100 ribu dinilai bukan sebagai bentuk kepedulian negara.
"Kita masyarakat tertindas akan terus melakukan perlawanan. Pemerintah justru membenturkan penerima BLT dengan masyarakat yang melakukan penolakan," kata Nining, juru bicara aksi Front Pembebasan Nasional.
Menurut Nining, para pejabat negara, anggota DPR, elite politik, dan para pemodal tidak akan merasakan dampak kenaikan harga BBM. Di sisi lain, media massa terus memberitakan daftar kekayaan pejabat negara. "Ini yang kita sebut kita dijajah oleh agen kaum modal dan mereka yang punya uang berlimpah serta hidup mewah," ujarnya.
Ratusan pengunjuk rasa ini juga berdemonstrasi di depan gedung Bank Dunia. Lembaga donor ini dinilai sebagai pemeran utama yang mendukung dan mendorong kenaikan harg a BBM. Dengan alasan pinjaman dan bantuan, Bank Dunia justru menguasai seluruh sumber alam dan aset negeri ini. "Dia (Bank Dunia) merupakan biang kerok keterpurukan ekonomi politik Indonesia," kata Nining.
Massa Front Perjuangan Rakyat langsung menuju Istana Negara. Mereka membawa tuntutan yang sama, yaitu menolak kenaikan harga BBM. Mereka menilai keputusan pemerintah tersebut memperparah krisis di Indonesia, menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK), pendapatan kaum tani dan nelayan terampas, serta usaha pedagang kecil semakin terpuruk.
sumber : http://www.vhrmedia.com/vhr-news/berita,Warga-Kembali-Demo-Tolak-Kenaikan-BBM-1808.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar