Edi Sartimin pada aksi Jaringan Komunitas Rakyat Miskin
menuntut pembatalan kenaikan BBM di Medan, Sumatra Utara, 2 Juni 2008.
Politik (alternatif) Rakyat Miskin adalah posisi politik Partai Rakyat Demokratik (PRD) sejak awal berdirinya. Politik yang meletakkan perubahan & kemenangan rakyat dilandaskan pada kekuatan sendiri, berdasar kekuatan gerakan. Posisi politik tersebut juga lah yang ditanggalkan sebagian Pimpinan PRD—yang menyebut diri sebagai mayoritas dalam PRD. Karenanya, kami, yang menamakan diri Komite Politik Rakyat Miskin (KPRM)–PRD, adalah sebagian PRD yang menolak menanggalkan politik rakyat miskin.
Selasa,03 Juni 2008
Kronologis Aksi FPN Labuhan Batu
10.00-10.30 WIB
Sekitar 100 massa aksi FPN Labuhan batu berkumpul didepan gedung nasional jalan Ahmad Yani Rantau Prapat mempersiapkan barisan aksi yang dipimpin oleh kawan Anto dengan meneriakkan yel-yel aksi : ”BBM Naik”, massa aksi menjawab :”Harus Dilawan”,”SBY-JK”, massa aksi menjawab: ”Antek Pemodal”, ”Rakyat Bersatu”, massa aksi menjawab: ”Untuk Berkuasa”.Selain yel-yel orasi politikpun dibuka oleh kawan Anto disusul oleh kawan mangiring dan kemudian orasi politik yang disampaikan oleh Jumaini perwakilan dari PBB (Perempuan Bersatui Berjuang).
11.30-12.00 WIB
Massa aksi mulai bergerak dari depan gedung nasional menuju Pajak Baru di jalan Diponegoro Rantau Prapat.Ditengah perjalanan hujanpun turun tetapi massa aksi masih tetap berjalan dengan meneriakkan yel-yel aksi dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan.Selanjutnya dari Pajak Baru dijalan Diponegoro kembali berputar menuju tritik kumpul semula didepan gedung nasional di jalan AhmadYani.
12.25-12.20 WIB
Hujan tak kunjung reda tetapi massa aksi tetap melakukan konvoi dengan 10 pengendara sepeda motor, 1 truk dan 1 metro mini menuju kantor DPRD Labuhan Batu yang bertempat di jalan SM.Raja Rantau Prapat.
12.20-12.45 WIB
Setibanya di depan kantor DPRD DENGAN MENGGELAR 1 spanduk yang bertuliskan ”Batalkan kenaikan BBM-Nasionalisasi aset-aset Negara dibawah kontrol rakyat” (spanduk yang baru saja sampai dibawa oleh kawan Wahyudi sebagai ketua front yang terlambat mengikuti aksi karena hujan dan jauhnya perjalanan).
Panggun politik digelar di depan kantor DPRD Labuhan Batu dibuka oleh ketua front (Wahyudi) disusul oleh Saeno perwakilan Dari KTM (Kelompok Tani Mentari),kemudian orasi yang disampaikan oleh Muktar perwakilan dari FOSIL (Forum Study Intelektual) dan selanjutnya orasi dari Perwakilan GRI (Gerakan Rakyatr Indonesia).
12.45-13.00 WIB
3orang anggota DPRD Labuhan Batu yaitu Drs.Syahnan Nst dari komisi A fraksi PBB,H.Yafri Marpaung dari komisi C Fraksi PPP dan Dahlan Bukhori dari komisi A Fraksi PDI P menemui massa aksi FPN.Kemudian kawan Wahyudi membacakan pernyataan sikap FPN Labuahan Batu.Seelah pernyataan sikap dibacakan salah satu anggota DPRD tersebut mengatakan bahwa akan menyampaikan pernyataan sikap FPN Labuhan Batu ke DPR RI melaluii Fax.
13.00-13’30
Sambil menunggu bukti pengiriman pernyataan sikap FPN Labuhan Batu yang dikirim ke DPR RI olehs DPRD Labuhan Batu (pengiriman sedikit terhambat karena mesin Fax di kantor DPRD Labuhan Batu rusan dan mereka tidak mengetahui nomor Fax DPR RI) massa aksimenggelar panggung rakyat dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang dibawakan oleh kawan Ai.
13.30
Bukti Fax telah diterima ketua FPN dan massa aksi bergerak untuk pulang.
Dikirim oleh : Mangiring Sinaga
FRONT PEMBEBASAN NASIONAL (FPN)
JNPM, FNPBI PRM, SMM, SMI Cab. Medan, JKRM, PPRM, IMAGA, BERCAK, LMND PRM SUMUT, BARMAS UMSU, HMI CAB. MEDAN, HMI FISIP USU, GEMPAR UMA, STN PRM SUMUT
TURUNKAN HARGA BBM!!!
NASIONALISASI ASET-ASET ASING DIBAWAH KONTROL RAKYAT!!!
Pada tanggal 24 Mei 2008 pemerintahan SBY-JK dengan semena-mena menaikkan harga BBM menjadi Rp 6000,-/ liter, Tanpa melihat bahwa pada kenyataannya rakyat sampai hari ini tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan dalih akan menyelamatkan APBN dan akan memberikan BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT), rakyat ditipu dan dibodohi dengan kebijakan yang katanya pro-rakyat miskin ini. Padahal, seperti halnya BLT yang sudah pernah dilakukan pada tahun 2005, BLT tidak pernah tersalurkan langsung ke rakyat. Rakyat Indonesia kembali dibodoh-bodohi.
Peristiwa ini tidak terlepas dari kerja-kerja tangan kaum imperialis (penjajahan gaya baru modal asing) yang selama ini meletakan modal sebagai kepemimpinan utama di seluruh dunia. Dimana dominasi negara berada dibawah kepentingan modal. Dengan kata lain, modal merupakan penguasa paling besar dibelahan dunia. Sejalan dengan dinaikkannya harga BBM dunia yang sebesar US$ 140, maka pemerintahan SBY-JK yang memang sejak awal pemerintahannya merupakan penghamba kaum pemodal dengan semena-mena menaikkan harga BBM menjadi Rp6000,-/ liter. Rakyat Indonesia perlahan-lahan semakin dicekik oleh kaum pemodal dan pemerintahannya sendiri (SBY-JK).
Terbukti dengan semua produk-produk politik kebijakan kepentingan Imperialisme (penajajhan gaya baru pemodal asing) yang selama ini digunakan dan diamini oleh rezim SBY-JK, antara lain: UU PMA yang diperbaharui pada tahun 2007, UUPA 1960 yang tidak pernah dijalankan secara konsisten, UU Ketenagakerjaan No.13 yang sesungguhnya tidak berpihak terhadapa buruh, anggaran pendidikan sebesar 20 % yang tidak pernah direalisasikan, dan berbagai undang-undang dan kebijakan yang sejatinya tidak berpihak kepada rakyat miskin.
Maka dengan ini, FRONT PEMBEBASAN NASIONAL menegaskan bahwa: “SBY-JK GAGAL MENSEJAHTERAKAN RAKYAT”
Dan dengan ini FRONT PEMBEBASAN NASIONAL juga menuntut :
Demikianlah pernyataan sikap politik ini kami sampaikan. Sudah saatnya rakyat yang berkuasa dan berdaulat. Bukan saatnya kita berdiam diri lagi dan hanya bisa menjadi budak di negeri sendiri. Buruh, tani, mahasiswa, kaum miskin kota dan perempuan harus bersatu untuk berkuasa! Hidup rakyat!!!
Medan, 2 Juni 2008
FRONT PEMBEBASAN NASIONAL (FPN)
JNPM, FNPBI PRM, SMM, SMI Cab. Medan, JKRM, PPRM, IMAGA, BERCAK, LMND PRM SUMUT, BARMAS UMSU, HMI CAB. MEDAN, HMI FISIP USU, GEMPAR UMA, STN PRM SUMUT
AKTIFITAS POLITIK FRONT PEMBEBASAN NASIONAL SUMATERA UTARA
Diawal pembentukan Front Pembebasan Nasional ada bebrap[a organisasi yang sepakat bergabung; SMI, SMM, GRM, FPRM, PPRM, KESPER, LMND PRM, STN PRM, JNPM, FNPBI PRM, F SBSI 1992, HIMABEM, DAPUR GAYO, BARMAS, HMI, PAMOR UMSU, SATMA PP, BEM Hukum UMSU, GMNI, GARDA UMAT, HPPI, BEM Hukum PANCA BUDI, dll. Aksi yang dilakukan ;
Ø Jum’at, 16 Mei 2008 aksi ke DPRD Sumut dan Gubernur Sumatera Utara massa + 200 an orang, tuntutan ; Tolak Kenaikan BBM tanpa Kompromi- Nasionalisasi Asset-Aset Asing dengan beberapa turunan issue, diantaranya; Stop Bayar Hutang Luar Negeri, Nasionalisasi Industri Pertambangan dan Migas dibawah Kontrol Rakyat, dll tuntutan multi sector. Target aksi ; Statemen dan tuntutan di fax kepemerintahan pusat langsung pada hari itu juga melalui surat pengantar dari kelembagaan DPRD Sumut dan Gubsu. Keterangan ; target tercapai.
Ø Selama beberapa hari ; 18 s/d 20 Mei melakukan Pra Kondisi untuk pemanasan dan memobilisasi dengan pembagian 8 titik mobilisasi, yaitu;
· Padang Bulan – Simp. Pos (jl. Jamin Ginting)
· Kawasan Aksara – Jl. Pancing (UNIMED, IAIN, UMA)
· Kawasan Mandala – Suka Ramai
· Kawasan Marelan – Belawan – P. Brayan
· Kawasan Kp. Lalang – Simp. Sei Sikambing (jalan lintas Binjai- Medan)
· Jl. Sutomo – Pasar Sentral Sambu (Univ. HKBP Nomensen)
· Kawasan Glugur – UMSU
· Kawasan Teladan – Batas masuk kota Medan
Keterangan ; dari 8 titik mobilisasi tersebut harus diisi berbagai kegiatan seperti diskusi, aksi selebaran, Longmarc, mimbar bebas sampai pada Blokir jalan dan disesuaikan dengan kesanggupan masing-masing titik. Ada beberapa titik yang melakukan Blokir jalan ; jalan lintas Binjai – Medan, kawasan Padang Bulan (USU) dengan memulainya melakukan Longmarc keliling kampus bersama tukang becak. Sedangkan UMSU, UISU melakukan Mimbar bebas dikampus. Pada waktu pagi tanggal 21 Mei mobilasasi terlebih dahulu dengan melakukan mimbar bebas dan pembagian selebaran dan bisa memaksimalkannya dengan Blokir jalan sesuai kesanggupan dimasing-masing titik.
Ø Rabu, 21 Mei 2008 aksi ke DPRD dan Gubsu dengan tuntutan yang sama, massa + 400 orang. Target memaksa DPRD dan Gubsu untuk turun aksi dan melakukan siaran langsung ke TVRI untuk menolak kenaikkan harga BBM dan akan melakukan pemogokan Angkot . Keterangan :
· Target di DPRD dan GUBSU tidak tercapai karena konsentrasi tekanan terpecah karena pada hari itu banyaknya gelombang massa aksi di seperti; Forum 98, Komite Aksi Rakyat Demokratis-KARD (FMN, KDAS, AGRA, SERUNI, GMNI Medan Raya, dll), Aliansi BEM Sekota Medan, Barisan Mahasiswa Peduli Rakyat-BMPR (GEMAR, BEM Hukum Nomensen, dll), GMKI Cab. Medan, BEM USU, dll.
· Target pemogokan angkutan Kota tidak tercapai karena terjadi perdebatan di internal KESPER dan terjadi propaganda dari Organda yang akan mensubsidi angkot sebesar Rp. 10. 000,-/ hari.
· Target mobilisasi di 8 titik tidak tercapai karena tidak adanya angkutan dari suplai angkutan KESPER yang sudah disepakati yang akhirnya tidak terjadi pemogokan.
· Ditengah perjalanan menuju Gubsu, GMNI melakukan pembelahan dengan keluar dari barisan massa aksi FPN karena merasa tidak bisa mendominasi dalam kepemimpinan.
Ø Kamis, 22 Mei 2008 melakukan perluasan dan konsolidasi dengan mengundang beberapa Front dan Aliansi yang melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM pada tanggal 21 Mei di Medan,
Keterangan : dari pertemuan tersebut dihadiri oleh Aliansi BEM Sekota Medan dan Aliansi Buruh yang diwakili oleh F SBSI 1992, namun dalam kesepakatan tersebut belum menghasilkan titik temu untuk menyatukan front dan aktifitas politik yang sama dari Aliansi BEM sekota Medan, sedangkan dari Aliansi Buruh sudah menyatakan sepakat bergabung dengan FPN dan akan melakukan mobilisasi aksi pada tanggal 27 Mei 2008 dengan pemogokan buruh. Namun dalam perjalanannya sampai menuju 1 hari sebelum hari “H” Aliansi buruh menyatakan terjadi perdebatan diinternal aliansi buruh dan F SBSI 1992 sendiri tidak berkesanggupan untuk melakukan aksi pada tanggal 27 Mei tersebut. Akhirnya aksi pada tanggal 27 Mei dilakukan oleh bebrapa organisasi dengan memaksimalkan mobilisasi mahasiswa.
Ø Selasa, 27 Mei 2008 melakukan aksi kampanye dan radikalisasi massa dengan bentuk longmarc dari Lap. Merdeka – DPRD – SPBU PETRONAS, Blokir jalan dan bakar ban didepan kantor DPRD dan menyegel SPBU PETRONAS di Jl. Katamso Medan. Massa sekitar 250 an orang.
Keterangan ;
· Target tercapai dengan Pemblokiran dan bakar ban didepan DPRD Sumut dan Penyegelan SPBU sebagai simbolis dari Nasionalisasi Asset-asset asing dan kampanye kebasis rakyat cukup baik karena hamper mencapai seribuan masyarakat keluar rumah dan mendengarkan aktifitas dan orasi pada aksi tersebut dan dikalangan masyarakat tersebut juga diberi kesempatan untuk berorasi dengan memblejeti rezim SBY- Kalla( ada 2 orang masyarakat yang berani berorasi).
· Sebelum aksi pada tanggal 27, terlebih dahulu dilakukan aksi pemanasan dengan pembagian 6 (enam) titik yang juga menjadi target mobilisasi dengan berbagai bentuk aksi;
a. Universitas Sumatera Utara (USU) ; aksi selebaran dan mimbar bebas.
b. Universitas Muhamaddyah Sumatera Utara (UMSU) ; Aksi selebaran dan blokir jalan dengan tidur-tiduran dijalan.
c. Universitas Methodist ; aksi selebaran.
d. Universitas HKBP Nommensen (UHN) ; aksi selebaran, Blokir jalan dengan bakar ban.
e. Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) ; aksi selebaran, mimbar bebas dan teatrikal.
f. Universitas Panca Budi ; sampai evaluasi dan aksi pada tanggal 27 tidak hadir tanpa alasan yang jelas.
Ø Senin, 02 Juni 2008 melakukan aksi kampanye dan radikalisasi massa dengan bentuk longmarch Bundaran Tugu SIB – Pasar Petisah – DPRD dengan membawa spanduk, poster, keranda mayat, kompor bekas,dll sebagai bentuk matinya kesejahteraan rakyat dan kegagalan SBY – KALLA serta beratnya penderitaan rakyat juga menyebarkan alat-alat propaganda selebaran. Massa aksi sekitar 30 an orang.
Ø Sabtu, 07 Juni 2008 melakukan konsolidasi sekaligus pemutaran Film “Hugo Chaves” / Revolusi Bersama Rakyat Miskin Dunia dengan bentuk mobilisasi disetiap sector basis organisasi yang tergabung dalam FPN juga mahasiswa yang belum bergabung. Namun dikarenakan hujan selama beberapa jam dimulai dari sore hari sehingga kehadiran tidak maksimal dan terdapat beberapa perwakilan organisasi yang menghadiri pemutaran film tersebut ; FNPBI PRM, JNPM, PPRM, SMI, BERCAK, JKRM, IMAGA dan BEM Hukum UMSU dan beberapa organ lainnya. Dengan gambaran massa + 20 orang.
Keterangan : dari diskusi pemutaran film tersebut mengalir pada evaluasi gerakan sehingga diambil kesimpulan untuk melakukan kerja propaganda bersama di FPN dengan pemutaran Film bergilir (Road Show) kebasis-basis massa rakyat dan mahasiswa dengan jadwal pertama dilakukan di Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
Di kirim oleh : Zoel ( dan di edit seperlunya oleh KPRM-PRD)
KRONOLOGIS AKSI
FRONT PEMBEBASAN NASIONAL
TOLAK KENAIKAN HARGA BBM TANPA KOMPROMI
NASIONALISASIKAN ASET-ASET ASING
16 MEI 2008
Sesuai dengan kesepakatan pada saat manajemen aksi titik kumpul pada Bundaran SIB pukul 09.00 WIB dan mulai bergerak pada pukul 09.30 WIB.
Di lapangan
10.12 | |
10.18 | |
10.35 | |
10.43 | Perwakilan dari DPRD SU datang menemui |
10.50 | Perwakilan DPRD SU mengatakan sepakat dengan menolak kenaikan harga BBM. |
10.56 | Anggota DPRD SU dan |
11.00 | Anggota DPRD SU masuk kembali kedalam gedung DPRD SU. |
11.13 | |
11.15 | Seluruh perwakilan organisasi |
11.15 | Perwakilan organisasi diterima oleh Fraksi PKS dan membantu mem-fax |
11.25 | Kemudian perwakilan dari organisasi mencoba mem-fax dari ruangan Fraksi PDI P. Hasilnya hanya tembus kepada |
11.37 | Perwakilan organisasi keluar dari dalam gedung anggota DPRD SU dengan membawa |
11.37 | Pias (Ali Umar) menjelaskan kepada |
11.44 | |
12.16 | |
12.16 | |
13.31 | Setelah |
13.34 | Semua perangkat aksi sepakat untuk tetap masuk ke dalam gedung Pemprov SU dan mendesak Pemprov SU juga mengeluarkan |
13.37 | |
13.46 | |
13.47 | Sambil menunggu |
13.51 | |
13.54 | Beberapa perwakilan organisasi diterima untuk masuk ke dalam gedung PemProv SU dan bertemu dengan perwakilan dari Pemprov SU. |
13.55 | Beberapa |
13.55 | Beberapa perwakilan organisasi diterima oleh PL. ASISTEN EKONOMI PEMBANGUNAN (Ir. Jhon Edin Lumban Gaol). |
14.05 | Setelah diskusi dan perwakilan menekankan bahwa Pemprov SU juga harus ikut menandatangi maka perwakilan dari Pemprov SU pun sepakat dan akan mem-fax juga ke |
14.49 | Para perwakilan organisasi keluar dari gedung Pemprov SU dengan membawa |
14.55 | Pias (Ali Umar) menjelaskan kepada semua |
14.59 | Pias (Robert) membubarkan aksi dan |
15.02 | |
TOLAK KENAIKAN HARGA BBM TANPA KOMPROMI!!!
NASIONALISASIKAN ASET-ASET ASING!!!
FRONT PEMBEBASAN NASIONAL
FRONT PEMBEBASAN NASIONAL
Labuhan Batu
Sekber : Dsn. Menanti. Ds. Meranti. Kec. Bilah Hulu. Kab Labuhan Batu. Kontak HP- 0813 6174 0444
==============================
Batalkan Kenaikan BBM!!!
Berikan Subsidi yang Layak Kepada Rakyat!!!
Nasionalisasi Industri Migas Di Bawah Kontrol Rakyat!!!
Kenaikan BBM yang dilakukan oleh pemerintahan SBY-JK pada tanggal 24/5/2008. sebesar rata-rata 28,7% sungguh sebuah kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Dengan retorika (baca:Alasan) bagi rakyat yang menolak kenaikan BBM adalah orang-orang yang mendukung orang kaya, ini adalah suatu alasan yang tidak bisa di terima oleh akal sehat. Memang betul saat ini yang banyak menggunakan BBM adalah orang-orang kaya yang menggunakan Mobil, dan rakyat kecil paling-paling hanya memakai sepeda motor yang setiap hari membutuhkan bensin paling banyak 4 liter. Tetapi sadarkah Wapres, Sejatinya siapa yang membiayai pembelian BBM orang-orang kaya? Pengguna mobil mewah adalah para pengusaha dan para pejabat. Dengan naiknya biaya hidup para pejabat otomatis tunjangan atau gaji pejabat secara akan dinaikan yang secara otomatis ini juga harus ditanggung oleh rakyat miskin mayoritas di Negri ini? Dengan BBM mahal bagi Orang Kaya/Pengusaha secara otomatis biaya produksinya akan naik dan secara otomatis pula produksi bahan-bahan kebutuhan sehari-hari rakyat akan naik harganya. Dan akhirnya rakyat akan dibebani harga-harga kebutuhan sehari-hari yang mahal. Sebab tidak ada pengusaha yang mau rugi. Nah inilah buktinya, bahwa para pejabat, pengusaha yang membiayai hidup mereka sejatinya adalah rakyat.
Disisi yang lain pemerintah selalu mengatakan bahwa pemberian subsidi Kepada Rakyat, termasuk mensubsidi BBM adalah tidak mendidik dan membuat rakyat hidupnya malas alias tidak mandiri secara ekonomi serta memberatkan APBN, Padahal Perlu diketahui dengan seksama sesungguhnya Subsidi Kepada Rakyat Itu Adalah Kewajiban yang Mutlak di berikan Negara untuk tetap mengalokasikanya sebesar mungkin agar perekomian rakyat tetap stabil ditengah situasi naikkan BBM yang diikuti oleh naiknya sembako, Transportasi, TDL dan sebaginya. Karena jelas bahwa kekayaan alam diseluruh tanah air Indonesia adalah milik seluruh rakyat, dan Negara ditugaskan untuk mengelola dan selanjutnya untuk kepentingan seluruh rakyat. Jadi seluruh kekayaan alam Indonesia bukan untuk kepentingan segelintir orang. Lalu pertanyaannya, sebetulnya pemerintahan Indonesia mewakili kepentingan Siapa? Jika sampai saat ini kebijakannya malah menyengsarakan rakyat dan kebijakan yang dilakukan justru menguntukngkan kepentingan Modal asing.
Sementara itu sumber-sumber minyak kita di kuasai oleh pemilik Modal asing, seperti Exxon Mobil Dll. Yang setiap tahunnya Exxon mobil meraup keuntungan dari sumber minyak kita sebesar US $ 40,6 milyar (Rp.373 trilyun) dari pendapatan US $ 114,9 milyar (Rp. 1.057 trilyun/CNN) pada tahun 2007. belum lagi ditambah perusahaan-perusahaan internasional lainnya yang ikut mengeruk sumber minyak kita. Yang + 90% sumber minyak kita dikuasai oleh Pemilik Modal Asing. Kita harus membeli minyak kita yang dikuasai oleh Asing, dengan harga saat ini US $ 135 / barel maka nilainya mencapai 1,25 triliun per hari atau Rp 458,25 triliun per tahun. Belum termasuk nilai penjualan gas yang juga luar biasa besarnya, mencapai 82,8 trilun per tahun (Bandingkan dengan Defisit Anggaran Belanja Negara (APBN) kita Sekarang, yang hanya Rp 21,4 trilyun).
Maka bukan dengan cara menaikan harga BBM untuk menutupi kekurangan/devisit Anggaran Belanja Negara (APBN) Negara. Kalau Pemerintahan SBY-JK memang dalam kebijakkannya berpihak kepada rakyat dan bukan berpihak kepada pemilik modal Asing, maka yang harus dilakukan oleh Pemerintahan SBY-JK Menasionalisasikan seluruh Industri MIGAS untuk kepentingan rakyat. Bukan menaikkan hargga BBM, dan memberikan Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang justru hal ini adalah tidak mendidik dan tipu muslihat untuk menenangkan sebagaian rakyat agar tidak menolak kenaikkan BBM.
Untuk itu kami dari Front Pembebasan Nasional Labuhan Batu menuntut:
1. Batalkan Kenaikan Harga BBM dan Turunkan Harga Sembako.
2. Berikan Subsidi Pada Rakyat.
3. Potong Gaji dan Cabut Semua Tunjangan Para Pejabat Negara Dan Anggota DPR
Agar BBM tidak Naik Maka, Front Pembebasan Nasional Menawarkan Jalan Keluar Secara kongkrit:
1. Nasionalisasi Industri Migas Di Bawah Kontrol Rakyat.
2. Nasionalisasikan Segera Aset-Aset Vital Di Bawah Kontrol Rakyat.
Front Pembebasan Nasional
Labuhan Batu
03 Juni 2008
LMND –PRM Samarinda Mengelar Orasi Keliling dan Mimbar Bebas.
Samarinda; Menjelang aksi Front Pembebasan Nasional Kalimantan Timur tanggal 10 juni nanti, organisasi-organisasi massa yang tergabung di dalamnya mulai melakukan aksi-aksi pemanasan, salah satunya adalah LMND-PRM.
Hari ini (9/6), LMND-PRM berencana akan melakukan orasi keliling, yang di mulai dari Halte Kampus Widyagama kemudian dilanjutkan ke STIMIK Samarinda dan akan berakhir di jalan masuk Universitas Mulawarman.
Menurut Yakup, koodinator Hubungan Eksternal LMND-PRM sekaligus Humas Aksi, aksi ini akan di ikuti oleh 25 anggota LMND-PRM, dan akan mendistribusikan selebaran kepada mahasiswa dan masyarakat umum di sekitar lokasi aksi, untuk mengajak bergabung dalam aksi-aksi melawan kenaikan harga BBM, sebab masih banyak cara yang bisa dilakukan tanpa harus menaikan harga BBM.
Pada tanggal 10 juni nanti, LMND-PRM akan bergabung dalam Front Pembebasan Nasional Kalimantan Timur dalam aksi Melawan Kenaikan Harga BBM dengan cara mengepung Gedung DPRD I.
Read More...... FRONT NASIONAL PERJUANGAN BURUH INDONESIA POLITIK RAKYAT MISKIN FNPBI – PRM KALIMANTAN TIMUR Jl. Sejati Gg. Delima Rt. 37 No. 18 Sei Kerbau Samarinda Sekber KPRM-KALTIM: JL. Pemuda II Komplek Pendawa Blok II No. 68 Samarinda Hp: 0852 46344955 |
No : 05/Stetmen/FNPBI-PRM/KALTIM/04/1V/08
Prihal : Stetmen/ Kecaman Terhadap AKSI BRUTAL FPI DI MONAS
BUBARKAN MILISI SIPIL YANG ANTI DEMOKRASI
Respon penyerangan / Kejadian Monas oleh milisi sipil
Belum lagi kering terasa imbas kenaikan harga BBM
Telah 10 tahun proses reformasi berjalan, namun ternyata belum juga membawa kesejahteraan bagi kita kaum buruh dan rakyat mayoritas, Sekali lagi kita melihat bentuk-bentuk kekerasan, yang sangat jelas memperlihatkan watak sejati Rezim hari ini yang tumbuh dari embrio yang katanya demokrasi namun ternyata anti terhadap demokrasi. Bentuk refresifnya aparat – aparat keamanan seperti polisi dan tentara yang merupakan refresentasi dari instrument negara baru-baru ini pada Aksi-Aksi Penolakan Kenaikan BBM adalah semakin membuktikan bahwa rezim kali ini tak jauh beda dengan rezim diktator Soeharto, yang lebih mengedepankan cara-cara militer dan cara–cara preman terhadap aktivitas demokratis yang dilakukan rakyat.
Kehidupan demokratis masih jauh dari harapan rakyat banyak,
yang dibawa milisi – milisi sipil adalah hasil dari agitasi dan propaganda rezim ternyata mampu menciptakan pro dan kontra antara rakyat sipil sendiri, harusnya milisi – milisi sipil lebih obyektif melihat permasalahan bangsa, semakin massifnya agenda – agenda kapitalis yang dijalankan oleh Rezim SBY – MJK lah yang harusya direspon secara aktif dan harus terus dilawan. Penjualan – penjualan asset – asset negara lah yang harusnya segera dihentikan, permasalahan – permasalahan buruh yang tidak dibayar gaji-nya lah yang harusnya dikedepankan, stop penggusuran lah yang harusnya diteriakkan, hapus hutang luar negerilah yang harusnya gencar disuarakan, mahalnya biaya pendidikan, dicabutnya subsidi – subsidi publik seperti Kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik oleh rezim SBY – MJK lah yang harusnya menjadi agenda tetap para kaum gerakan dan milisi – milisi sipil.
Terhadap aktivitas refresip milisi – milisi sipil Ini, maka kami dengan ini dari Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia-Politik Rakyat Miskin FNPBI-PRM dengan tegas menolak keberadaan milisi–milisi sipil yang anti demokrasi, dengan segera referesif aparat harus dihentikan. Permasalahan negara seperti hapus hutang luar negeri, menasionalisasi Industri–industri dalam negeri, Tolak Kenaikan BBM, Stop Penggusuran, stop PHK – PHK massal harus menjadi agenda bersama dan rutin untuk diteriakkan pada rezim SBY – MJK yang kapitalistik dan anti rakyat miskin.
Bergerak Bersatu;
LAWAN PENJAJAHAN MODAL ASING dan DALAM NEGRI;
SISA-SISA ORBA (Golkar & Militer) ELIT POLITIK, REFORMIS GADUNGAN (PARTAI-PARTAI DI-PARLEMEN)
Bangun Pemerintahan Rakyat Miskin
Stop Segala Bentuk Refresip Aparat Negara dan Milisi Sipil Terhadap Rakyat
Tolak Kenaikan Harga BBM dan Turunkan Harga Sembako
Lawan PHK – PHK massal dan Bangun Pabrik Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat
Hapuskan Hutang Luar Negeri
Ambil Alih/ Nasionalisasi Industri Migas, Di Bawah Kontrol Rakyat
Samarinda, 04 Juni 2008
FRONT NASIONAL PERJUANGAN BURUH INDONESIA - POLITIK RAKYAT MISKIN
FNPBI – PRM KALIMANTAN TIMUR
Contak Person : Ucok ( 0852 5081 4778 ), Yudi (085246344955)