03 Maret 2008

[Sikap] Kebutuhan Mendesak II

LAWAN PENJAJAHAN DENGAN: PROGRAM, PRINSIP, METODE DAN ORGANISASI POLITIK RAKYAT MISKIN!

Salam Pembebasan Nasional!
Salam Politik Rakyat Miskin!

Kebijakan Neoliberalisme yang selama ini diterapkan oleh Pemerintahan SBY-JK—dan juga rezim sebelumnya—mengakibatkan terjadinya kemerosotan kesejahteraan rakyat. Di berbagai sektor, kebijakan pencabutan subsidi pendidikan, kesehatan, BBM, Listrik, penjualan aset nasional, perdagangan bebas telah menciptakan “liang kubur” bagi penduduk di negeri ini. Tingkat pengangguran yang tinggi; kebangkrutan perusahaan; kenaikan harga kebutuhan pokok; mahalnya biaya pendidikan; penggusuran PKL dan tanah rakyat; trafficking (penjualan perempuan dan anak); busung lapar; tingginya kematian anak dan ibu merupakan kenyataan atas sesat pikirnya konsep ekonomi-politik berikut penerapannya yang digunakan. Imperialisme telah menyeret seluruh tenaga produktif (force of production) berada dalam monopoli ekonominya. Hasilnya, Imperialisme telah menciptakan dunia yang tidak adil, dimana mayoritas rakyat dimiskinkan disisi lain segelintir kapitalis meraup keuntungan atas jerih payah kaum miskin itu. Sehingga, melawan Imperialisme dan agen Imperialisme merupakan keharusan jika hendak mempertahankan kelangsungan hidup. Sebab dominasi Imperialisme telah merenggut syarat kelangsungan hidup kaum miskin yaitu alat produksi.

Perlawanan terhadap Imperialisme (Penjajahan) dan Agen Imperialisme/Penjajah (Pemerintahan SBY-JK, Sisa Ordebaru, Reformis Gadungan, Militer, Milisi Sipil Reaksioner) demi demokrasi dan kesejahteraan, memerlukan syarat-syarat pokok, yakni: Program, Prinsip dan Metode Politik Rakyat Miskin (Konsep Politik Rakyat Miskin)—yang ditunjang oleh organisasi politik rakyat miskin.

Program Politik Rakyat Miskin adalah program yang memberikan jalan keluar atas persoalan hari ini (darurat/mendesak) serta jangka panjang (Strategis) terhadap seluruh rakyat Indonesia. Misalnya program darurat antara lain; Pendidikan dan Kesehatan gratis, Perumahan murah dan Layak, Upah Layak Nasional, Pembukaan lapangan kerja, dsb. Kemudian Program Strategis antaralain; Hapuskan Utang Luar Negeri, Tarik Surat Utang Negara, Nasionalisasi Industri Pertambangan Asing, Bangun Industrialisasi (Pabrik) Nasional, serta Bentuk Pemerintahan Rakyat Miskin.

Program Politik Rakyat Miskin tersebut harus dijalankan dengan prinsip dan metode politik rakyat miskin. Prinsip dan metode politik rakyat miskin adalah panduan/arah perjuangan bagi gerakan politik rakyat miskin untuk dapat terus berjalan pada arah yang semestinya. Prinsip Politik Rakyat Miskin yang utama adalah: Non Kooperasi dan Non Kooptasi. Perjuangan rakyat miskin harus terbebaskan dari pengaruh-pengaruh agen-agen Imperialisme. Yang setiap saat mencoba untuk membelokkan arah perjuangan rakyat miskin dengan cara-cara yang halus serta terselubung. Non Kooperasi dan Non Kooptasi ini menunjukkan bagaimana rakyat belajar dan berlatih untuk menyandarkan kemampuan kolektifnya (Mandiri) untuk dapat bertahan dan melawan seluruh kebijakan dan praktek neoliberalisme. Sedangkan metode perjuangan politik rakyat miskin adalah cara agar gerakan rakyat dan rakyat dapat mewujudkan cita-cita perjuanganya: Demokrasi dan Kesejahteraan. Metode perjuangan politik rakyat miskin yang utama ialah Persatuan Mobilisasi. Dengan persatuan mobilisasi, maka, Rakyat dapat melipatgandakan kekuatannya; melipatgandakan tuntutannya; melipatgandakan keberanian perlawanannya; melipatgandakan kualitas perjuangannya sehingga tuntutan mendesak dan strategis dapat terwujud. Mobilisasi Perlawanan dengan Persatuan ini harus dirancang dengan terorganisir dan sistematis agar setiap orang yang terlibat dalam persatuan mobilisasi menyadari landasan dan konsekuensi dari mobilisasi (aksi) perlawan tersebut. Semakin banyak yang sadar maka akan semakin sedikit kesempatan agen-agen imperialisme/penjajah untuk memecahbelah perlawanan rakyat. Sudah cukup terpecah-pecah. Saatnya bersatu. Perjuangan terpecah-pecah tidak akan merubah kita dari bangsa kuli menjadi bangsa Merdeka dan Mandiri.

Program, Prinsip dan Metode Politik Rakyat Miskin ini harus dijalankan oleh organisasi politik rakyat miskin (alternatif). Organisasi politik rakyat miskin adalah organisasi yang karakteristik perjuangan, prinsip, mekanisme, dan unsur-unsur didalamnya mendukung bagi pelaksanaan konsep politik rakyat miskin tersebut. Organisasi politik rakyat miskin ini juga harus dapat menjangkau seluruh sektor, territorial, ras, suku, agama dari seluruh masyarakat Indonesia yang sama-sama tertindas oleh penjajahan modal asing (Imperialisme). Oleh karena itu organisasi politik rakyat miskin ini haruslah didukung oleh seluruh rakyat yang sadar akan penindasan kapitalisme internasional pada hari ini. Agar cita-cita merebut demokrasi dan kesejahteraan yang hari ini di dominasi oleh Imperialisme dan Agen-Agennya dapat menjadi kenyataan sejarah.
Terima kasih.
Read More......

[Sikap] Kebutuhan Mendesak I

Membangun Organisasi Politik Rakyat Miskin yang Independen Berskala Nasional

Strategi-taktik politik rakyat miskin adalah strategi-taktik politik yang meletakkan perubahan dan kemenangan rakyat dilandaskan pada kekuatan sendiri, berdasar kekuatan gerakan, dengan mendorong maju semua potensi perlawanan, baik yang sudah radikal dan politis hingga yang masih moderat dan ekonomis. Arena moderat, termasuk pemilu salah satunya, juga penting untuk diolah dan diintervensi oleh kalangan revolusioner bagi kepentingan meluaskan kekuatan radikal dalam perlawanannya—tentu saja, dalam arah revolusi. Arah revolusi sendiri harus terus diperkuat, terus diingatkan agar menjadi kesadaran rakyat dan agar terwujud dalam pembangunan gerakan, sehingga tidak terjadi kesalahan atau bahkan penyelewengan dalam perjalanan politik, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian anggota PRD-Papernas dengan politik parlementaris-oportunisnya—yakni kaum yang telah menanggalkan arah revolusi dalam strategi-taktiknya, dengan konsep persatuan membabi-buta demi masuk parlemen.

Supaya tidak tergelincir, rakyat harus paham betul bahwa kekuatan penghambat revolusi demokratik di Indonesia—yakni: pemerintahan yang tidak demokratis dan agen imperialis; sisa-sisa ORBA, tentara dan reformis gadungan—BUKANLAH bagian dari politik rakyat miskin, bahkan kekuatan rakyat harus menghancurkannya. Mulai dari menghancurkan ilusi bahwa mereka (pemerintah, sisa-sisa ORBA, tentara dan reformis gadungan) adalah bagian dari jalan keluar persoalan rakyat, hingga menghancurkan kekuatan politiknya. Karena dibalik kekuatan politiknya itu negara dibawa untuk tunduk pada kepentingan modal asing yang telah menimbulkan penderitaan rakyat seperti ketergantungan impor pangan yang berimbas pada kenaikan harga sembako, penggusuran PKL dan permukiman kumuh seperti yang terjadi di Pantai Parangtritis Yogyakarta baru-baru ini dan di banyak tempat, dll. Rakyat harus disadarkan bahwa berbagai persoalan BISA dan HANYA BISA diselesaikan secara tuntas oleh kekuatan rakyat sendiri dan dengan politik rakyat sendiri, yaitu politik alternatif/tandingan (terhadap politik musuh-musuh rakyat) yang lepas dari kerjasama dan pengaruh politik musuh, NON-KOOPERASI dan NON-KOOPTASI.

Organisasi politik baru yang akan kita bangun adalah alat untuk menjalankan strategi-taktik politik rakyat miskin di atas secara utuh. Alat tersebut akan kita gerakkan untuk mendorong maju kekuatan politik rakyat hingga nantinya sanggup melakukan perubahan radikal menghancurkan sistem ekonomi-politik yang menindas-menghisap, merebut kekuasaan dari tangan borjuasi agen imperialis, menyingkirkan sisa-sisa ORBA dan reformis gadungan, sekaligus mendirikan kekuasaan baru atau pemerintahan baru yang demokratis-kerakyatan. Hanya kekuatan politik rakyat yang sudah memiliki kesanggupan seperti di atas yang bisa menyelesaikan persoalan-persoalan rakyat secara radikal/mendasar.

Setiap orang bisa melihat dan merasakan situasi krisis dan perlawanan rakyat yang disebabkan oleh krisis tersebut, baik yang masih sebatas potensi maupun sudah mewujud. Namun kaum parlementaris-oportunis tidak mengakui situasi tersebut sebagai potensi perlawanan (untuk membenarkan tindakannya meninggalkan tugas kepeloporan memimpin perjuangan rakyat). Sebaliknya, di mata kita, situasi krisis tersebut justru menguntungkan bagi pembangunan kekuatan politik rakyat (sendiri), atau ‘iklim yang mendukung untuk bertanam revolusi’. Manfaat dari situasi krisis tersebut tentu saja bisa dimaksimalkan JIKA GERAKAN BISA DIKONSOLIDASIKAN DAN TERBANGUN PERSATUAN YANG KUAT. Pembangunan persatuan gerakan inilah yang menjadi tugas kaum pelopor yang harus diselesaikan walau sesulit apapun (bukannya dihindari sebagaimana dilakukan kaum parlementaris-oportunis). Persatuan gerakan tersebut harus dibangun bukan saja untuk menyamakan platform/kesepakatan program tapi, yang harus dianggap sebagai kepentingan bersama, adalah: terjadinya penyatuan mobilisasi perlawanan rakyat.

Dalam pengertian dan kepentingan tersebutlah kita perlu mempersiapkan dan mengerjakan pembentukan organisasi politik baru yang dapat mewadahi kepentingan strategi-taktik politik rakyat miskin tersebut. Proses pembangunan organisasi politik baru tersebut harus tetap dijalankan secara maksimal di tengah pertarungan internal dalam organisasi lama; atau harus tetap menjadi prioritas walaupun kita sedang berhadapan dengan politik kooperasi dan kooptasi yang dilakukan kaum parlementaris-oportunis. Dengan demikian tidak ada pekerjaan-pekerjaan lain atau panggung-panggung politik lainnya (apalagi yang bertentangan) selain yang sejalan dengan upaya pembangunan alat/organisasi politik baru.***
Read More......

TERBITAN KPRM-PRD